Thursday, June 12, 2014

Lebah (Pernah) Punah

Lebah memang dalam keadaan yang dikhawatirkan mendekati kepunahan karena polusi udara. Namun ternyata seranggga penghisap madu tersebut pernah punah pada zaman dinosaurus.


Sekira 65 juta tahun lalu, saat komet raksasa menabrak bumi dan menghapuskan kehidupan dinosaurus, lebah juga ikut mati dan hanya beberapa yang mampu bertahan hidup. Ilmuwan mengatakan, komet yang memporak-porandakan bumi pada masa itu turut membunuh tumbuhan bebungaan yang menjadi makanan utama para lebah.

Peneliti mengklaim, sebagaimana dilansir dari LiveScience, Senin (28/10/2013), sekira 90 persen populasi lebah punah pada masa dinosaurus. Para ilmuwan mendapatkan data tersebut bukanlah dari hasil temuan fosil lebah, melainkan mengekstrak DNA lebah. Menurut kepala penelitian, Sandra Rehan, peneliti bisa menghitung waktu berdasarkan diservikasi dan statis DNA dari lebah.
Asisten profesor di University of New Hampshire tersebut menemukan bahwa tak adanya diservikasi DNA lebah pada beberapa juta tahun lalu. "Kami bisa melacak waktu berdasarkan diservikasi dan statis. Dan kami menemukan tak adanya diservikasi genetik dalam beberapa juta tahun lamanya," kata Sandra. Ini artinya lebah sempat hilang dari bumi setelah kejadian komet menabrak bumi pada waktu itu.
Dengan temuan ini para peneliti juga mengklaim bahwa lebah memiliki tingkat daya tahan hidup yang tinggi. Seperti diketahui, populasi lebah saat ini menurun dan bisa punah jika polusi di dunia tak dikurangi.


http://techno.okezone.com/read/2013/10/28/56/888074/lebah-pernah-punah-pada-era-dinosaurus

Tuesday, June 10, 2014

Polusi Penyebab Kepunahan Lebah Madu

Meningkatnya polusi yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor mengganggu lebah madu untuk mencium wangi bunga dan membuatnya sulit melakukan penyerbukan. Fenomena ini berdampak buruk bagi manusia karena mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang menurun.

Laporan penelitian tersebut ditulis dalam jurnal Scientific Reports dan dirilis pada Kamis pekan lalu. Peneliti dari University of Southampton menemukan bahwa polusi telah mengubah wangi dari tanaman berbunga yang menyebabkan lebah madu tak menghisap madunya.

"Ini merupakan fenomena serius yang berpengaruh pada sejumlah koloni lebah madu dan aktivitas penyerbukan," kata peneliti Tracey Newsman seperti dikutip Reuters, Senin (7/10/2013).

Lebah madu memegang peranan penting dalam melakukan penyerbukan tanaman berbunga, termasuk buah-buahan dan sayuran. Pada 2011 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga melaporkan bahwa lebah dan hewan lain yang membantu penyerbukan bunga seperti kupu-kupu, kumbang, atau burung, menguntungkan manusia sebanyak USD203 miliar per tahun dengan aktivitas penyerbukannya.

Populasi lebah madu juga disebutkan mengalami penurunan pada beberapa dekade belakangan. Peneliti belum mengetahui secara pasti penyebabnya. Namun pestisida bernama neonicotinoids disinyalir menjadi tersangka.



http://techno.okezone.com/read/2013/10/07/56/877801/redirect

Sunday, May 25, 2014

Lebah Punah !????

“If the bee disappeared off the face of the Earth, man would only have 4 years left to live.” - Albert Einstein

Lebah madu menyerbuki 90% dari semua tanaman berbunga di Amerika Serikat dan minimal 30 % dari seluruh tanaman di dunia. Setidaknya sepertiga dari makanan yang kita makan, tergantung pada penyerbukan.
Lebih dari 100 tanaman pangan kita memerlukan penyerbukan ini, tanaman seperti pohon almond, akan tumbuh buah hanya jika bunga mereka menyerbuk silang, membuat pertukaran genetik antara dua varietas yang berbeda.
Ilmuwan telah meneliti setidaknya ada sekitar 20.000 species lebah-lebahan di dunia. Namun sejumlah orang masih merendahkan kesejahteraan dunia yang bertumpu pada koloni lebah.
http://www.exposingthetruth.co/wp-content/uploads/2013/09/savebees.jpgPerlu diketahui bahwa jasa penyerbukan alami yang disediakan oleh serangga penyerbuk khususnya lebah jantan, adalah €153 milyar Euro, kembali pada tahun 2005, nilai mereka menyumbang setidaknya 9,5 % dari total nilai makanan dari pertanian dunia, dan bertanggung jawab untuk peningkatan senilai $ 15 miliar tanaman per tahun.
Sederhananya, jika lebah untuk penyerbukan punah, maka kita tidak memiliki tanaman bunga dan tanaman buah.

Karena jika tidak ada penyerbukan, maka tumbuhan juga tak akan dapat beregenerasi atau berkembang biak. Hal itu membuat semua rantai makanan termasuk hewan juga akan mati, begitu pula mamalia dan manusia, mirip efek domino.
Tapi apa yang terjadi sebenarnya sudah harus diwaspadai masyarakat dunia, karena koloni lebah seantero Amerika dan dunia makin lama semakin menurun drastis!!!

Lalu apa yang akan terjadi ??????

“Hilangnya semua lebah madu dewasa dalam sarang lebah, sementara larva lebah masih belum matang, dan madu pun tidak ada.”

Meskipun ia berpendapat bahwa runtuhnya koloni lebah telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, tak semua orang tahu bahwa pada tahun 1972-2006, ada penurunan dramatis dalam jumlah lebah madu liar di AS sendiri, dan penurunan bertahap dalam koloni secara keseluruhan (Watanabe, 1994).
Kerugian tetap stabil sejak 1990-an di sekitar 22-35 % per tahun yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tungau, penyakit dan manajemen stres (Johnson, 2010).
Hal ini diyakini bahwa mungkin pestisida yang salah, pada tahun 2012 beberapa peer review studi independen menunjukkan bahwa neo-nicotinoids memiliki rute yang sebelumnya tidak terdeteksi (seperti debu, serbuk sari, nektar) yang mempengaruhi lebah dan kesehatan mereka.
Juga, bahwa toksisitas sub-nanogram mengakibatkan kegagalan lebah untuk kembali ke sarang tanpa mematikannya secara langsung, sebagai gejala utama dari CCD (colony collapse disorder).

bee neonicotinoid lebah gmo corn 02Jika tidak ada penyerbukan, maka tumbuhan juga tak akan dapat beregenerasi atau berkembang biak. Hal itu membuat semua rantai makanan termasuk hewan juga akan mati, begitu pula mamalia dan manusia, mirip efek domino.
Akibatnya, Uni Eropa (UE ) melarang pestisida neo-nicotinoid karena fakta bahwa mungkin zat tersebut yang bertanggung jawab atas runtuh koloni lebah secara terus-menerus.
Temuan ini juga memprakarsai tinjauan resmi oleh Otoritas Keamanan Makanan Eropa (European Food Safety Authority), yang menyatakan bahwa neo-nicotinoids pada pestisida yang digunakan para petani dapat menimbulkan risiko tinggi bagi koloni lebah.
Industri pestisida juga telah dituduh “sengaja menipu” dan produsen Bayer CropScience telah diminta untuk menjelaskan perbedaan dalam bukti yang telah diserahkan kepada lembaga penyelidikan.Lebah juga melakukan perjalanan jarak jauh untuk menyerbuki tanaman di daerah lain, yang menyebabkan beberapa ilmuwan percaya bahwa hal ini menyebabkan stres pada sistem kekebalan tubuh mereka dan mengekspos mereka terhadap patogen yang tidak pernah mereka gunakan. Tapi koloni yang tidak mengambilnya juga akan ikut terbunuh dan musnah.
Ketika madu dipanen, itu juga dapat menggantikan sirup jagung hasil rekayasa genetik (genetically-modified corn) yang tidak memiliki enzim yang diperlukan atau konten gizi dan nutrisi yang buruk.
Jadi diyakini bahwa “organisme yang dimodifikasi secara genetika” atau Genetically Modified Organisms (GMO) juga memiliki suatu peranan buruk yang telah dilakukan dan menimbulkan masalah terhadap lebah.
Hal ini berpotensi karena fakta, bahwa semua individu dari ‘strain transgenik’ semua identik secara genetik, dan ditanam secara monokultur, yang berarti lebah memiliki makanan yang terbatas dan tidak sehat.
bee neonicotinoid lebah gmo corn 03
Toksisitas sub-nanogram neonicotinoid mengakibatkan kegagalan lebah untuk kembali ke sarang tanpa mematikannya secara langsung, sebagai gejala utama dari CCD (colony collapse disorder).
Meskipun neo-continoids secara khusus telah dikeluarkan, tetap ada kemungkinan bahwa sebagian besar, jika tidak semua, pestisida negatif telah mempengaruhi lebah.
Dengan fungisida yang dapat menurunkan resistensi lebah,  namun bukanlah  untuk diharapkan bahwa Bt pollen (dengan insektisida di setiap sel) dan total herbisida seperti yang disemprotkan pada kebanyakan transgenik  bertanggung jawab dalam hal ini.
Saat ini, tidak ada banyak data pendukung disetujui dari independen peer-review  tentang kerusakan langsung atau tidak langsung terhadap lebah yang disebabkan oleh tanaman rekayasa genetik (Duan, Marvier, Dively, & Huang, 2008) .
Hal ini diduga, bahwa lebih dari mungkin, ada banyak faktor yang berperan memberikan kontribusi terhadap masalah ini.

Tapi satu hal yang pasti adalah: masalah yang ditimbulkannya adalah nyata, dan tangan-tangan penyerbuk listrik bertenaga listrik tidak mrmiliki jawabannya.

 
Semua elemen dari suatu ekosistem sangat penting, dan memainkan peran mereka sendiri yang berbeda dalam fungsional holistik ekosistem tersebut.

Jika Anda menghapus salah satu unsur itu maka akan dapat menyebabkan tingkat kehancuran tertentu, dan sistem alami akan perlu melakukan penyesuaian, yang bisa positif atau negatif dan berada di luar kendali kita.

bee neonicotinoid lebah gmo corn 04 

adopted from : http://indocropcircles.wordpress.com/2014/01/13/koloni-tawon-musnah-apa-yang-akan-terjadi/ 

Wednesday, May 21, 2014

Lebah Hilang!!

Oleh Maria Hartiningsih

KOMPAS.com - Albert Einstein (1879-1955) bukan entomologis. Ia juga bukan peternak lebah. Namun, kutipannya yang dianggap kontroversial adalah tentang lebah.

Kutipan sang genius, penemu teori relativitas; konsepsi baru tentang waktu, itu adalah ”Kalau lebah menghilang dari permukaan bumi, manusia hanya punya sisa waktu hidup empat tahun. Tak ada lagi lebah, tak ada lagi penyerbukan, tak ada lagi tumbuhan, tak ada lagi hewan, tak ada lagi manusia.”

Kutipan apokaliptik di koran-koran besar dunia sejak tahun 1994 itu memicu perdebatan tentang otentisitasnya. Orang melupakan pesannya: tanpa jutaan organisme yang bekerja dalam konser kehidupan, biosfer tidak berfungsi. Tak ada oksigen untuk bernapas, air bersih untuk diminum, tanah subur untuk menanam, hasil yang bisa dipanen, dan makanan untuk dimakan.

Lebah menghilang

Tahun 2006, publik di Eropa dan Amerika Serikat dihebohkan laporan The Daily Telegraph tentang colony collapse disorder (CCD). Bank agribisnis, Rabobank, menyatakan, koloni lebah yang gagal bertahan pada musim dingin tahun 2011 di AS naik 30-35 persen dari 10 persen. Hal yang sama terjadi di Amerika Latin.

Di Jerman, Asosiasi Peternak Lebah menyatakan, populasi lebah menurun sampai 25 persen. Di beberapa wilayah, lebah bahkan menghilang tanpa bekas. Mereka menduga ada sejenis racun yang menghancurkan koloni-koloni lebah, selain meluasnya penggunaan benih transgenik yang melemahkan sistem tubuh lebah dan membunuhnya.

Profesor Keith S Delaplane dari Departemen Entomologi University of Georgia, Athens, AS, dalam artikelnya, ”On Einstein, Bees and Survival of Human Race” (2010), menulis bahwa hancurnya koloni lebah tak hanya menjadi keprihatinan peternak lebah. Hal terpenting bukan madu, melainkan penyerbukan, dan terkait pasokan pangan.

Meskipun demikian, pernyataan Einstein tetap dianggap berlebihan. Bukankah tanaman pangan seperti jagung, gandum, dan padi diserbuki oleh angin? Benarkah kehidupan manusia bergantung pada lebah?

Produk karbohidrat seperti jagung, gandum, dan padi adalah bahan pangan penting, tetapi manusia butuh keragaman makanan.

Entomologis SE McGregor dalam Insect Pollination of Cultivated Crops Plants (1976) menyatakan, ”Sepertiga dari makanan kita, langsung atau tak langsung, bergantung pada produk dari tanaman yang diserbuki serangga. Lebah madu berperan atas tiap kunyahan ketiga dari makanan yang kita kunyah.”

Semakin penting

Sejak tahun 1976 sudah diperkirakan, ekonomi dunia akan dipicu perdagangan daging sapi, produk susu, minyak biji-bijian, dan buah-buahan. Hasil pertanian dan peternakan semakin menjadi santapan penting manusia meski tak bisa digeneralisasi.

Oktober tahun lalu, National Academy of Sciences mengindikasikan, sektor pertanian AS terlalu bergantung pada lebah madu sebagai penyerbuk. Reuters melaporkan, produksi pertanian AS yang bergantung pada lebah mencapai 15 miliar dollar AS per tahun, hampir sepertiga produk pertanian pangan di AS.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), sepanjang 1961-2006 produksi makanan global dari tanaman yang diserbuki hewan—80 persennya oleh lebah madu—berkisar 5 persen di negara maju dan 8 persen di negara berkembang.

Delaplane menulis, 75 persen tanaman di dunia mengambil manfaat sampai tingkat tertentu pada penyerbukan oleh hewan dan hanya 10 persen dari 75 persen tergantung sepenuhnya dari penyerbukan oleh hewan.

Akan tetapi, kebutuhan pada bahan makanan dari tanaman yang diserbuki hewan terus tumbuh, dari 3,6 persen tahun 1961 menjadi 6,1 persen tahun 2006. Semakin banyak orang suka es krim, tar blueberry, cokelat almond, kopi, dan berbagai jenis buah.

Maka Indeks PBB tentang Harga Pangan menjadi semakin penting untuk mengetahui seberapa risiko berkurangnya lebah madu memengaruhi ketahanan pangan.

Kendati demikian, karena tanaman yang bergantung pada penyerbukan hewan cenderung rendah tingkat produksinya dibandingkan yang tak bergantung pada penyerbukan, bahkan jauh lebih rendah dibandingkan hasil tunai pengerukan perut bumi dan penggundulan hutan, habitat mereka makin terusik.

Jaring kehidupan

Perubahan iklim yang dampaknya makin jelas menjadi ancaman paling serius terhadap kehidupan. Sebagian besar dipicu keserakahan manusia yang membongkar perut bumi, menguras lautan, mencipta dan menggunakan bahan kimia dan benih rekayasa genetika dalam pertanian, serta membangun infrastruktur yang merangsek ke hutan. Hasil ikutannya adalah serbuan spesies asing, polusi, kekeringan, dan bencana, yang menghancurkan habitat satwa dan serangga liar.

Di Molo, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, sampai akhir tahun 1990-an, sarang lebah bergelantungan di ranting-ranting pohon madu. Lebah bahkan membuat koloninya di batu.

Namun, pembongkaran batu marmer di gunung-gunung batu yang makin eksploitatif sejak tahun 2000-an menghancurkan bukit- bukit hijau. Keindahan daerah pegunungan tersubur di wilayah Timor dengan keragaman hayati di hutannya habis dilumat.

”Lebah hilang, sekitar 75 persen pohon madu habis,” ungkap Nifron Ba’un (33). ”Semua hancur, termasuk ritual adat dan kegiatan yang terkait alam. Kebersamaan hilang, tak ada lagi yang dipanen bersama.”

Kompleksitas yang menakjubkan dan keelokan alam adalah hasil dari rentang panjang evolusi, dirayakan berbagai komunitas di pojok-pojok bumi dengan berbagai ritual yang digolongkan sebagai sisa-sisa pagan.

”Kami sudah melakukan ritual memanggil lebah, tetapi belum berhasil. Masyarakat makin tak yakin pada ritual adat karena dikafirkan agama,” ujar Nifron.

Dalam penghancuran alam, pernyataan Einstein sungguh telak, ”Hanya dua hal yang abadi, semesta dan kebodohan manusia. Namun, aku tak yakin dengan yang pertama.”


(http://sains.kompas.com/read/2012/12/19/20570889/Albert.Einstein.Tentang.Hilangnya.Lebah)

Lebah Kelulut

“Lebah kelulut merupakan antara tarikan utama pengunjung ke Great Farm. Kira-kira 150 sarang kelulut yang terdiri daripada 22 spesies serangga itu diternak di sekeliling ladang ini. Pengunjung dapat melihat proses mengambil madu dan kitaran kehidupan kelulut secara mendalam,” ujar Ibrahim

 
 Kelulut merupakan jenis serangga yang berbeda dengan lebah madu pada umumnya. Namun, ia dapat menghasilkan madu seperti lebah madu maka dari itu banyak yang menyebutnya Lebah Kelulut. Ia dapat ditemui di hutan hujan tropis. Ada beberapa jenis Lebah Kelulut beberapa diantaranya diternak oleh Bpk. Ibrahim yakin spesies Homotrigona, Odontotrigona, Lophotrigona, dan Tetragonilla. Kebanyakan spesies Kelulut tergolong dalam keluarga Melipononi di bawah pecahan Trigona. Habitat asal Kelulut berada di permukaan batang pohon-pohon di kawasan hutan. Hal ini menyebabkan orang yang ingin beternak Kelulut perlu memotong batang pohon yang menjadi habitat asal untuk dibawa pulang. Kemudian kotak lebah dibuat di bagian atas potongan pohon itu untuk memudahkan proses pengambilan madu.





“Rasa setiap madu kelulut berbeza mengikut spesies. Kebanyakan madu kelulut rasanya manis malah ada juga mempunyai rasa masam. Dianggarkan sebanyak 18.5 peratus air terkandung dalam madu kelulut yang menyebabkan teksturnya lebih cair berbanding madu lebah."

Ada lebih dari 200 jenis buah-buahan yang menjadi makanan Lebah Kelulut seperti kedondong, mangga, jambu, dan lain-lain. Tanaman-tanaman tersebut membantu Kelulut mengambil nektar yang kemudian akan diproses menjadi madu. Sumber makanan Lebah Kelulut juga membedakan spesies ini dengan Lebah Madu dimana ia biasa hanya mengambil nektar dari bunga saja. Selain itu sumber makanan yang baik untuk Lebah Kelulut juga membantunya untuk menghasilkan madu yang berkualitas baik dan berkhasiat.


(http://www.lebahkelulut.com/blog/)

Thursday, May 15, 2014

Produk Lebah

Terapi lebah merupakan pengobatan yang menggunakan produk-produk lebah seperti royal jelly, bee pollen, propolis dan madu. Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, kandungan nutrisi dalam produk-produk lebah dipercaya dapat membantu meningkatkan kondisi kesehatan tubuh. Orang-orang dari berbagai penjuru dunia telah menggunakan produk lebah sebagai sumber makanan, obat-obatan dan untuk peremajaan.

Beberapa peneliti baru-baru ini menemukan bahwa produk-produk lebah dapat membantu mengurangi rasa lelah dan meningkatkan stamina saat berolah raga. Penelitian juga menunjukkan bahwa kombinasi alami nutrisi-nutrisi seperti vitamin dan mineral dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan mengonsumsi nutrisi-nutrisi tersebut secara terpisah.

Kini, para ahli medis profesional telah mengunakan produk-produk lebah untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari nyeri sendi hingga penyakit yang lebih serius.

Apakah produk lebah menyebabkan alergi?
Walaupun telah ditemukan beberapa kasus alergi yang disebabkan oleh produk lebah, rasio terjadinya kasus tersebut relatif kecil.

Gatal-gatal yang timbul pada beberapa orang setelah mengonsumsi produk-produk lebah, sebagian besar bukan disebabkan oleh alergi, tetapi merupakan indikasi bahwa tubuh sedang melalui proses detoksifikasi. Setelah mengonsumsi produk selama beberapa hari, gatal-gatal ini akan hilang dan mereka pun merasakan manfaat dari produk lebah tersebut.

Bahkan, produk lebah seperti ekstrak bee pollen sering kali digunakan untuk me-ngatasi alergi1,2,3. Oleh karena itu, produk lebah lebih banyak memberikan manfaat untuk mengatasi / mengurangi alergi dibanding menimbulkan alergi.

Bagaimana cara untuk mengetahui apakah anda sensitif terhadap produk lebah?
Beberapa orang sensitif terhadap produk lebah. Namun, anda tidak perlu khawatir karena reaksi alergi dapat dihindarkan. Bagi anda yang baru pertama kali mengonsumsi atau menggunakan produk lebah, ada beberapa langkah mudah yang dapat anda lakukan, antara lain:

Sebagai suplemen:
Mulailah dengan dosis yang rendah Reaksi alergi biasanya timbul dalam periode waktu yang pendek, dari hitu-ngan menit ke hitungan jam. Namun, jika anda tidak mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi, berarti anda tidak sensitif terhadap produk lebah, dan anda dapat melanjutkan penggunaan sesuai dosis yang dianjurkan!

Hingga saat ini, belum ditemukan adanya kasus yang membahayakan ke- sehatan seseorang akibat mengonsumsi produk lebah, namun kemungkinan terjadinya reaksi alergi tetap ada.

Sebagai krim/produk-produk perawatan tubuh:
Lakukan tes produk pada kulit Reaksi alergi awal yang terjadi ketika menggunakan produk baru (misal: bengkak, gatal-gatal) dapat sesekali terjadi jika seseorang memiliki kulit yang sensitif atau alergi. Untuk menghindarinya, lakukanlah tes sederhana seperti berikut:

Oleskan sedikit produk lebah pada bagian dalam lekukan siku atau pergela-ngan tangan anda.

Jika anda mengalami gejala-gejala alergi (seperti rasa panas, perih, gatal-gatal, kemerah-merahan atau perubahan warna kulit) setelah pemakaian, bersihkan produk dari bagian kulit tersebut dengan air hangat. Indikasi tersebut me-nunjukkan bahwa produk ini tidak cocok untuk jenis kulit anda. Oleh karena itu anda harus hentikan penggunaannya.

Namun, jika kulit anda tidak mengalami reaksi tersebut diatas setelah pemakaian (dalam kurun waktu 24 jam), berarti anda tidak sensitif terhadap produk lebah. Lanjutkan pemakaiannya!

Dengan melalukan tes ini, anda dapat terhindar dari rasa sakit serta rasa tidak nyaman yang timbul akibat alergi terhadap bahan yang terkandung dalam produk tersebut.

Produk-produk HDI
Produk-produk lebah High-Desert tidak hanya kaya akan nutrisi, tetapi juga bebas dari bahan pengawet!

Proses pembuatan produk-produk High-Desert


  • Semua bahan-bahan dasar yang digunakan memiliki Sertifikat Analisis.
  • Proses dan metode pembuatan diawasi secara ketat oleh staf Quality Control (QC).
  • Selama proses pembuatan, sampel produk dikirim ke Laboratorium Quality Control untuk dianalisa.
  • Hasil produk akhir, kemasan dan jumlah produk per kemasan diperiksa kembali sebelum dilakukan pengiriman.

Penyimpanan produk-produk High-Desert


  • Simpan produk-produk High-Desert di tempat yang sejuk dan kering.
  • Penyimpanan dalam alat pendingin / kulkas lebih disarankan untuk menjaga kualitas produk secara optimal.
  • Jauhkan produk-produk High-Desert dari panas atau tempat yang lembab.
  • Tutup kembali kemasan produk (botol, pot, tube, dll) dengan rapat setelah digunakan.
  • Buang kapas yang ada dalam botol setelah dibuka. Jangan memasukkannya kembali.
  • Jika terdapat kantong silica gel di dalam botol, jangan dibuang hingga semua kapsul atau tablet telah habis dikonsumsi.

Apa yang dapat anda harapkan dengan mengonsumsi produk-produk High-Desert?

Produk High-Desert bekerja dalam 3 tahap.


  1. Pengeluaran/Membersihkan racun dalam tubuh
    Konsep mengeluarkan dan membersihkan racun dari dalam tubuh telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Prosesnya meliputi pembersihan pada saluran pencernaan, ginjal, paru-paru, hati dan darah, yang mana organ-organ tersebut terlibat dalam proses pengeluaran bahan-bahan kimia dan racun dari dalam tubuh.
    Ketika anda pertama kali mengonsumsi produk-produk High-Desert, tubuh anda akan mengalami beberapa proses sebagai berikut:








    1. Sisa-sisa kotoran dan bakteri fermentasi dibersihkan dari saluran pencernaan.
    2. Proses pembersihan darah, ginjal dan hati.
    3. Ketergantungan tubuh akan hal-hal seperti gula, kafein, nikotin, alkohol dan obat-obatan menurun.
    4. Sistem hormon meningkat.
    5. Sistem kekebalan tubuh meningka


    Reaksi awal banyak dialami orang pada beberapa hari pertama setelah mengonsumsi produk-produk High-Desert. Hal tersebut merupakan reaksi normal yang mengindikasikan bahwa produk High-Desert bekerja mengeluarkan racun dari dalam tubuh anda.

    Tentang reaksi awal: Beberapa orang mengalami reaksi awal ketika pertama kali mengonsumsi suplemen kesehatan. Reaksi awal ini umum terjadi ketika tubuh menerima nutrisi dalam jumlah yang banyak, terutama jika tubuh anda jarang sekali mendapatkan nutrisi yang cukup. Beberapa jenis reaksi awal dapat berupa panas dalam, sakit kepala, nyeri sendi, bibir kering dan pecah-pecah, perut mulas, demam dan lainnya. Ini menunjukkan bahwa tubuh anda sedang beradaptasi terhadap nutrisi yang masuk yang juga merupakan proses perbaikan, bukan efek samping. Jika anda mengalami reaksi-reaksi awal ini, kurangi dosis pemakaian dan banyak minum air putih.

  2. Pembentukan
    Ketika tubuh anda telah bersih dari racun, maka proses pembentukan mulai terjadi melalui nutrisi alami dan seimbang yang terkandung dalam produk-produk High-Desert. Secara bertahap anda akan merasakan perubahan pada kondisi ke-sehatan anda.

  3. Perawatan
    Setelah tubuh anda melewati tahap pembentukan dan anda merasa lebih segar, maka sangatlah penting untuk memastikan tubuh anda mendapatkan nutrisi yang cukup agar tubuh tetap prima. Disitulah produk-produk High-Desert berperan penting.

Mengonsumsi produk-produk High-Desert:

  1. Produk-produk ini harus dikonsumsi sebelum makan atau dalam kondisi perut kosong untuk penyerapan yang sempurna.
  2. Bahkan, produk-produk High-Desert dapat membantu mengurangi masalah lambung / maag jika dikonsumsi sebelum makan.
  3. High-Desert Honeybee PollenS, Pollenergy 520 and Bee Propolis sebaiknya dikonsumsi 2-3 kali sehari sebelum makan.
  4. Royal jelly sebaiknya dikonsumsi pada malam hari sebelum tidur, untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
  5. Jangan mengonsumsi produk-produk High-Desert dengan air yang panasnya melebihi suhu tubuh, karena panas dapat menghancurkan enzim-enzim yang terdapat dalam produk-produk High-Desert.
  6. Mulailah mengonsumsi dengan dosis yang rendah dan tingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
  7. Produk High-Desert dapat dikonsumsi bersamaan dengan atau sebelum mengonsumsi obat-obatan dari resep dokter.

    (http://www.hdindonesia.com/produk-perlebahan)

Wednesday, May 14, 2014

Lebah. Lebah. Lebah

Bicara tentang lebah maka kita akan teringat dengan sarang lebah dan cara mereka bekerja dengan baik dalam kegelapan. Mereka berkomunikasi melalui bau, getaran dan interaksi secara fisik dengan lebah lainnya dan yang lebih pen-ting, lebah dapat mengenali dan bereaksi terhadap pheromones (senyawa kimia yang dikeluarkan oleh lebah). Di alam bebas, sarang lebah memiliki sistem perlindungan yang sangat baik untuk menjaga lebah agar terhindar dari ancaman lingkungan.
Didalam sarang lebah, terdapat:
Ratu lebah (queen bee)
Lebah jantan (drones)
Lebah Pekerja
- Lebah perawat (nurse bees)
- Lebah pencari (scout bees)
- Lebah pengumpul (collector bees)
.

Fase telur
(3 hari)
Sang ratu meletakkan sebutir telur di bagian dasar tiap-tiap sel. Posisi telur berada di tengah sel de-ngan salah satu ujungnya melekat pada dasar sel.
Fase Larva
(6 hari)
Ketika larva menetas dari telur, selama 3 hari larva tersebut diberikan royal jelly yang diproduksi dari kelenjar yang terdapat di kepala lebah perawat.
Fase Pupa
(12 hari)
Sel-sel setiap larva tersebut kemudian ditutup dengan lilin selama 12 hari. Setelah 21 hari, lebah pekerja dewasa akan menetas.

Ratu Lebah [ Queen Bee ]
Disetiap sarang lebah, hanya akan terdapat satu ratu lebah diantara koloni lebah yang jumlahnya mencapai 80,000 ekor. Secara genetik, sang ratu bertanggung jawab untuk mengkontribusikan karakteristiknya pada lebah lainnya yang terdapat di sarang. Oleh karena itu, lebah yang terdapat di sarang, sudah pasti “terbentuk dari elemen dasar yang sama” dengan sang ratu lebah
.


Ratu Lebah
  • Mengonsumsi royal jelly sepanjang hidupnya.
  • Hidup 40 kali lebih lama diban-dingkan lebah pekerja, kira-kira 4 hingga 6 tahun.
  • Tumbuh 40% lebih besar diban-dingkan lebah pekerja.
  • Bertelur (ribuan) setiap hari.
  • Aktif secara seksual
  • Membutuhkan 16 hari untuk berkembang
Lebah Pekerja
  • Mengonsumsi royal jelly hanya pada 3 hari pertama dalam fase larva.
  • Hanya hidup untuk beberapa minggu, rata-rata sampai dengan 50 hari.
  • Memiliki tubuh lebih kecil dari ratu lebah.
  • Tidak berproduksi/mandul
    Tidak aktif secara seksual
  • Membutuhkan 21 hari untuk berkemban

Lebah Perawat [ Nurse Bee ]
Lebah perawat adalah lebah pekerja yang khusus merawat ratu lebah dan anak-anaknya atau larva. Mereka bertanggung jawab untuk memproduksi royal jelly, serta memberi makan sang ratu dengan royal jelly, bee pollen dan madu.

Lebah Pencari [ Scouts Bees ]

Lebah pencari adalah lebah pekerja yang mencari sumber-sumber pollen, nektar dan propolis. Ketika mereka menemukan sumber makanan yang terbaik, mereka akan kembali ke sarang dan menginformasikannya kepada lebah pengumpul. Kemudian, lebah pengumpul pergi untuk mengumpulkan makanan tersebut.

Lebah Pengumpul [ Collector Bees ]
Ketika mengumpulkan pollen dari bunga-bunga, lebah pengumpul hanya akan mengunjungi tipe bunga yang sama hingga semua pollen habis terkumpul. Pada saat lebah mengumpulkan pollen, ia juga mencampurkannya dengan sedikit madu dari mulutnya dan kemudian membentuk gumpalan pollen yang akan disimpan dalam kantong yang terdapat di kaki lebah.

Fakta menarik ! Peternak lebah menaruh alat yang dinamakan “pollen trap/jebakan pollen” disekeliling jalan masuk sarang lebah. Jebakan pollen ini terdiri dari beberapa baris kawat halus yang bertujuan untuk mempersempit jalan masuk para lebah sehingga membuat sebagian gumpalan pollen yang tersimpan di kaki lebah terjatuh. Setelah jumlah pollen telah cukup terkumpul, para peternak akan memindahkan jaring tersebut ke sarang lebah lain secara periodik.

Lebah pengumpul menghisap nektar dari bunga-bunga dengan lidah mereka yang panjang. Mereka hanya mengunjungi bunga dari spesies yang sama dalam satu putaran pengumpulan, untuk memastikan bahwa nektar yang dikumpulkan berasal dari satu sumber yang sama.

Nektar yang terkumpul kemudian disimpan dalam sel madu yang terbuka. Sel-sel ini akan tetap terbuka hingga nektar menguap dan terbentuk cairan madu yang kental dan matang.

Lebah Jantan [ Drones ]
Lebah pejantan adalah satu-satunya lebah jantan yang terdapat di sarang lebah dan hanya bertugas untuk membuahi sang ratu lebah. Enam belas hari setelah ratu lebah yang baru terlahir, ia terbang ke tempat lebah jantan yang telah menunggu kedatangannya. Setelah membuahi sang ratu, lebah jantan ini kemudian mati. 


(http://www.hdindonesia.com/tentang-lebah)