Lebah memang dalam keadaan yang dikhawatirkan mendekati kepunahan karena polusi udara. Namun ternyata seranggga penghisap madu tersebut pernah punah pada zaman dinosaurus.
Sekira 65 juta tahun lalu, saat komet raksasa menabrak bumi dan menghapuskan kehidupan dinosaurus, lebah juga ikut mati dan hanya beberapa yang mampu bertahan hidup. Ilmuwan mengatakan, komet yang memporak-porandakan bumi pada masa itu turut membunuh tumbuhan bebungaan yang menjadi makanan utama para lebah.
Peneliti mengklaim, sebagaimana dilansir dari LiveScience, Senin (28/10/2013), sekira 90 persen populasi lebah punah pada masa dinosaurus. Para ilmuwan mendapatkan data tersebut bukanlah dari hasil temuan fosil lebah, melainkan mengekstrak DNA lebah. Menurut kepala penelitian, Sandra Rehan, peneliti bisa menghitung waktu berdasarkan diservikasi dan statis DNA dari lebah.
Asisten profesor di University of New Hampshire tersebut menemukan bahwa tak adanya diservikasi DNA lebah pada beberapa juta tahun lalu. "Kami bisa melacak waktu berdasarkan diservikasi dan statis. Dan kami menemukan tak adanya diservikasi genetik dalam beberapa juta tahun lamanya," kata Sandra. Ini artinya lebah sempat hilang dari bumi setelah kejadian komet menabrak bumi pada waktu itu.
Dengan temuan ini para peneliti juga mengklaim bahwa lebah memiliki tingkat daya tahan hidup yang tinggi. Seperti diketahui, populasi lebah saat ini menurun dan bisa punah jika polusi di dunia tak dikurangi.